Sangat mencengangkan sekali ketika saya membaca berita di vivanews.com
bahwa teroris di Indonesia sudang menjadikan Presiden RI Susilo Baambang Yudhoyono sebagai target bahkan berani menggunakan sniper atau penembak jarak jauh,
Jika penjelasan polisi ini benar, cara kerja dan target teroris di Indonesia kian membuat bulu kuduk berdiri. Bayangkan, ini kata polisi, komplotan teroris yang dibekuk di Aceh beberapa waktu lalu, sudah bersiap membunuh Presiden dan tamu negara pada upacara 17 Agustus mendatang di Istana Negara.
Mereka juga, kata Jenderal Bambang Hendarso Danuri, telah mempersiapkan serangan jarak jauh. Pakai apa? Ya, pakai senjata. Darimana datangnya senjata itu? Dari Philipina.
"Suhardi alias Usman dengan Rosikien Noor ditugaskan untuk mengambil senjata sebanyak 21 pucuk di Mindanao yang sudah disiapkan, termasuk long shot untuk penembakan jarak jauh saat upacara 17 agustus 2010," kata Kepala Kepolisian RI, Jenderal Bambang Hendarso Danuri saat jumpa pers di Mabes Polri, Jakarta, Jumat 14 Mei 2010.
Para teroris ini, kata Bambang Hendarso, berprinsip bahwa dengan terbunuhnya seluruh pejabat negara maka sudah tidak ada lagi pemimpin negara. Pada saat itulah, mereka akan memproklamirkan negara sesuai dengan dasar yang mereka inginkan.
Negara versi para teroris itu, "Akan di-declare pada saat 17 Agustus 2010 mendatang. Sebelumnya mereka akan melakukan tindakan kekerasan," kata Bambang
Kapolri juga mengatakan bahwa kelompok teroris Aceh disinyalir juga akan menyerang Presiden Amerika Serikat, Barack Obama saat berkunjung ke Indonesia Juni 2010 mendatang.
sumber : vivanews.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar