Halaman

16 November 2010

Unsur unsur dalam suatu kalimat

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Bila kita urutkan berdasarkan aspek kebahasaan, maka dapat dikatakan bahwa huruf, suku kata, kata dan klausa merupakan penghimpun utama dari sebuah kalimat. Sebuah kalimat membutuhkan setidaknya dua usur utama, yaitu subjek dan predikat. Selain itu terdapat unsur lainnya yang disebut dengan objek dan keterangan. .
Kalimat dikatakan sempurna jika sedikitnya memiliki unsur subjek dan predikat.
1. Subjek
·         Subjek merupakan jawaban atas pertanyaan Apa atau Siapa kepada predikat.
Contoh :
Rani Membaca. (Rani merupakan jawaban atas pertanyaan : “Siapa yang membaca?”)
·         Subjek menunjukkan pelaku.
Contoh :
Rani membeli koran. (Rani merupakan pelaku)

·         Subjek menunjukkan kata benda atau kata yang dibendakan (frasa nominal)
Contoh :
Perkampungan itu hancur akibat terjangan Tsunami.( Perkampungan itu merupakan subjek yang menunjukkan kata benda)
·         Subjek disertai kata penunjuk yang ditempatkan antara subjek dan predikat, dan bahkan kata ganti penunjuk itu dapat bertindak menjadi subjek dalam kalimat.
Contoh :
TV ini rusak.
Ini TV rusak.
·         Subjek dapat didahului kata tugas, yaitu kata depan dan kata penghubung, kecuali bahwa. Kata tugas ini berfungsi untuk memperluas kalimat.
Contoh:
Dari hasil penyidikan diketahui bahwa Susno Duadji adalah seorang mafia hukum.
·         Subjek dapat diberi keterangan pewatas yang.
Keterangan pewatas yang ditempatkan di belakang atau di tengah kelompok kata yang bertindak sebagai subjek.
Contoh:
Shireen Sungkar pemeran utama sinetron Cinta Fitri sudah mendapatkan banyak penghargaan bergengsi dari dalam negri.
·         Subjek dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk.
Contoh:
Persija bermain dengan sepuluh pemain tetapi (persija) masih mampu mengalahkan Persib.
Persija bermain dengan sepuluh pemain tetapi masih mampu mengalahkan Persib.
2. Predikat
Predikat dapat berupa kata atau frasa, sebagian besar berkelas verba atau ajektiva, tetapi dapat pula nomina atau frasa nominal.
a) Predikat berupa kata (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata depan) dan kelompok kata.
·         Predikat berupa kata benda atau frasa nomina
Contoh: Kami adalah mahasiswa.
·         Predikat berupa kata kerja atau frasa verba
Contoh: Kami mengerjakan tugas kuliah dengan sempurna.
·         Predikat berupa kata sifat atau frasa ajektiva.
Contoh: Iuran kampus ini mahal.
·         Predikat berupa kata bilangan atau numerial.
Contoh: Mahasiswa fakultas ilmu komputer sebanyak dua ribu orang.
b) Predikat itu merupakan jawaban atas pertanyaan mengapa atau bagaimana.
Contoh: Pertandingan itu sangat menarik.
c) Peran predikat dalam kalimat.
·         Pernyataan
o    Contoh: Pedagang itu anak seorang bangsawan. (Predikat berupa frasa nominal)
·         Perintah
Catatan penting untuk predikat yang berperan sebagai perintah:
·         Subjek dapat ditiadakan
·         Setiap kalimat diakhiri dengan tanda seru (!)
·         Dapat berupa kata kerja tan[a imbuhan seperti, pulang,pergi, gerak, dan tenang.
·         Partikel -lah mempertegas (kalimat) perintah.
·         Kata-kata seperti: ayo, silahkan, mari, oke, dilarang, jangan, dan harap memperhalus peran perintah menjadi ajakan, permohonan, dan larangan
Contoh:
·         Harap tenang!
·         Mari datang!
·         Pertanyaan
Predikat yang berperan sebagai pertanyaan dinyatakan dengan intonasi menaik dan menurun serta tanda tanya(?) dalam kalimat tulis. Dalam peranya ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:
·         Semua kelas kata atau frasa yang menempati predikat dapat menyatakan pertanyaan seperti terlihat dalam sebuah contoh
·         Partikel -kah dapat ditambahkan sebagai penekanan.
Contoh: Berapakah nilainya?
·         Dengan merubah intonasi, yaitu intonasi menaik atau menurun. predikat pernyataan dapat menjadi predikat pertanyaan.
Contoh: Mereka datang ke sana.(Pernyataan)
Mereka datang ke sana ?(Pertanyaan)
·         Kata tanya seperti apa, siapa, bagaimana, mengapa, di mana, kapan dapat ditambahkan dan intonasi kalimat akan menurun.
Contoh: Apa mereka datang ke sana ?

3. Objek
Objek merupakan bagian kalimat yang melengkapi predikat yang biasanya berjenis nomina, frasa, dan klausa. Objek dapat diubah menjadi subjek jika kalimat tersebut dipasifkan (diubah dari aktif menjadi pasif).
Predikat yang berupa verba intransitif (kebanyakan berawalan ber- atau ter-) tidak memerlukan objek, verba transitif yang memerlukan objek kebanyakan berawalan me-. Berikut ini merupakan ciri-ciri objek:
 ¨Terletak Langsung di Belakang Predikat
Objek hanya memiliki tempat di belakang predikat, tidak pernah mendahului predikat.
Contoh :
Saya menulis artikel.
S P O
 ¨Dapat Menjadi Subjek Kalimat Pasif
Objek yang hanya terdapat dalam kalimat aktif dapat menjadi subjek dalam kalimat pasif. Perubahan dari aktif ke pasif ditandai dengan perubahan unsur objek dalam kalimat aktif menjadi subjek dalam kalimat pasif yang disertai dengan perubahan bentuk verba predikatnya. Ciri kalimat pasif adalah berawalan di-.
Contoh :
mobil dibeli oleh Rima.
S P (pasif) O

4. Pelengkap
Pelengkap juga bagian kalimat yang melengkapi predikat. Biasanya berjenis kata/frasa nomina, frasa adjektiva dan frasa preposisional.
Contoh:
Kami membuat tugas artikel tentang gunung merapi.
S P O Pel
5. Keterangan
Keterangan merupakan bagian kalimat yang akan menerangkan berbagai hal tentang konjungsi (kata hubung).Letaknya dapat dipindah-pindah sesuai keperluan komunikasi.
Contoh:
Kami bermain sepak bola di lapangan.
S P O K




Sumber : berbagai situs

Tidak ada komentar:

Posting Komentar